Pentingnya Konten Digital Lokal untuk Kemajuan Bangsa

Potensi ekonomi dari aktivitas penggunaan internet di Indonesia sangat besar. Data dari situs inet.detik.com menyebutkan sebanyak 175,2 juta penduduk Indonesia menggunakan internet. Artinya lebih dari 60 persen penduduk Indonesia telah merasakan akses ke dunia maya. Dari jumlah itu tercatat fakta menarik yakni pengguna aktif media sosial sebanyak 160 juta orang.

Persaingan ekonomi pun kini beralih pada penguasaan jagat maya. Siapa yang menguasai konten digital akan menjadi penguasa di dunia nyata. Begitukah?  Ya seharusnya demikian. Oleh karena itu jika aktivitas penggunaan internet semakin besar namun tak linear dengan capaian kemajuan bangsa Indonesia, mungkin ada hal yang perlu dikoreksi.

Penggunaan internet boleh jadi belum digunakan maksimal untuk kegiatan-kegiatan produktif. Boleh jadi pula dalam beragam konten-konten digital yang beredar di internet kita masih terbatas sebagai penonton bukan penghasil konten.

Selain pengaruh pada ekonomi, jumlah pengguna yang besar di Indonesia juga menunjukkan internet sebagai kekuatan yang besar media penyebaran informasi sampai penetrasi budaya. Apalagi sekarang di masa pandemi Covid-19 dimana para pelajar dari tingkat paling bawah sampai perguruan tinggi melaksanakan pembelajaran daring, dipastikan kuantitas penggunaan internet semakin besar. Sudah sebandingkah dengan jumlah konten-konten lokal kita yang berkualitas dalam berbagai platform?

Ambil contoh platform berbagi video, YouTube. Berapa banyak konten lokal yang menjadi trending dibandingkan dengan konten-konten dari luar. Atau berapa yang benar-benar yang asli berbasis keunggulan lokal bukan sekadar mengadaptasi konten dari luar?

Dalam persaingan global ini nyata kebutuhan kita akan hadirnya konten-konten lokal yang bagus. Ramalan Naisbitt dalam Paradok Global lebih dari tiga puluh tahun yang lalu sekarang tampaknya menjadi kenyataan. Semakin kita menjadi universal dan global maka orientasi kita semakin lokal. Think globally, act locally. Maka kesadaran akan pentingnya konten-konten lokal diharapkan memicu tumbuhkembang konten-konten digital yang bagus sehingga konten lokal menjadi tuan di rumah sendiri.

Namun demikian konten digital lokal harus memiliki berbagai keunggulan. Pertama, konten lokal harus mengakar dengan budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keragaman budaya Indonesia ini konten lokal dapat menjadi media promosi budaya Bangsa. Dengan mengangkat budaya Indonesia konten digital lokal secara tidak langsung menyaring budaya-budaya negatif dari luar akibat globalisasi.

Kedua, konten lokal harus memiliki nilai edukasi atau pembangunan karakter bangsa (nation building character). Salah satu kritik yang dilayangkan pada konten-konten digital yang selama ini viral adalah konten-konten “sampah” yang berserakan di dunia maya. Sebagai contoh video yang disebar di YouTube semata untuk menaikkan jumlah viewer jelas tidak bisa dikatakan memiliki nilai keunggulan.  Atau meme-meme yang bersifat pornografi, bullying, dan hoaks yang kini semakin banyak bertebaran.

Ketiga, konten lokal tetap harus memiliki daya tarik sesuai dengan muatan kontennya terutama yang berkaitan dengan dunia hiburan. Dalam dunia sekarang dimana sesuatu yang baru/kreatif yang memancing rasa ingin tahu dapat segera viral, konten lokal yang unggul akan tetap bertahan lama. Berarti konten tersebut selain kreatif harus bersifat khas yang tidak bisa disamakan dengan konten digital dari luar.

Dalam hal pemasaran konten digital untuk industry hiburan, Korea barangkali dapat menjadi contoh yang bagus. Korea konsisten dengan corak khasnya dalam industri hiburan pop dunia dengan sebutan K-Pop yang benar-benar menjadi trend setter. Kunci kesuksesan K-Pop ini menurut Santika dan Mahyuni (2019) merujuk penelitiannya pada BigHits Entertainment adalah penerapan pemasaran 4.0 yang meliputi mengenal dan memahami perilaku konsumen digital, membangun merek berorientasi manusia, pemasaran konten, dan pemasaran omni saluran & peningkatan pengalaman pelanggan.

Dalam pemasaran konten digital ini peran perusahaan penyedia layanan web hosting dan domain yang terpercaya sangat dibutuhkan. Perusahaan yang dapat diandalkan tentu yang berpengalaman dan banyak direkomendasikan oleh penggunanya. Beberapa kriteria yang dapat dijadikan acuan diantaranya ialah kemudahan transaksi, jaminan keamanan data,  serta layanan pelanggan yang profesional dan selalu siaga. Perusahaan yang mendukung pertumbuhan konten digital lokal ada juga yang memberikan layanan hosting gratis untuk start up.

Bisakah Indonesia menjadi penguasa dalam konten digital? Saya yakin bisa. Dengan keragaman suku, agama, budaya, dan bahasa, Indonesia dapat menunjukkan determinasinya dalam konten digital.

Penguasaan konten digital lokal dalam kancah persaingan dunia tentu saja membutuhkan kerja keras dan dukungan dari semua pihak. Selain regulasi yang mendukung tumbuhkembang ekosistem konten digital lokal, para pengembang konten digital yang berkualitas, juga perlu pengguna/user yang loyal dengan konten digital lokal. Kita bangga menggunakan dan memanfaatkan konten digital lokal karena merupakan bagian dari kebanggaan kita sebagai bangsa. Maju dan berkembang terus konten digital lokal Indonesia. Semoga.***

Sumber bacaan:

https://analisadaily.com

https://www.indowebsite.co.id/

https://inet.detik.com

https://journal.undiknas.ac.id

*tulisan ini diikutsertakan dalam lomba berikut:

https://www.indowebsite.co.id/blog/penghasilan-tambahan-dengan-blog-contest-indowebsite/

Tinggalkan komentar